BOWMANZ WEB

HEBOH!!! Orang Mojokerto Punya Blog...

Tradisi Rutin Masyarakat Kota Mojokerto

Selama ini Mojokerto hanya dikenal sebagai salah satu kota kecil di tanah air tercinta, bahkan tidak banyak dari mereka (masyarakat luar kota) yang mengerti jika ada sebuah kota di tempat ini. Meskipun ada sebagian dari mereka (masyarakat yang mengerti) menganggap daerah ini hanya merupakan salah satu peninggalan "Majapahit", kerajaan terbesar Asia tenggara pada abad 14 (Eastjava : Memory of Majapahit) yang sempat Berjaya sebelum akhirnya ditumbangkan oleh kerajaan Singasari (sekarang Malang).

Dan juga sosok mahapatih yang berjasa besar dalam mempersatukan Nusantara ( Gajahmada dan sumpah Palapanya).

Sebagai warga Mojokerto baik di kota maupun kabupaten yang sering keluar masuk bahkan menetap (warga kota) di kota Mojokerto secara tak sadar telah memasuki wilayah pusat kerajaan besar ini selain di Trowulan (wilayah kabupaten) dan Mojoagung (daerah Jombang) sebagai pintu gerbang Majapahit sebelah barat. Bila kita masuk ke kota, maka yang kita jumpai adalah beberapa nama-nama jalan besar di kota ini yang jika disebutkan rasanya tidak asing lagi ditelinga kita dan pernah kita pelajari waktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar (Sejarah Majapahit). Yakni nama-nama jalan tersaebut antara lain;

Jl. Gajahmada ; Nama mahapatih Majapahit masa pemerintahan raja Jayanegara.

Jl. Majapahit ; Jelas nama kerajaan

Jl. Bhayangkara ; Nama prajurit Majapahit dibawah pimpinan Patih Gajahmada.

Jl. Raden Wijaya ; Nama raja sekaligus pendiri Majapahit.

Jl. Empunala ; Nama tumenggung Majapahit.

Nama-nama tersebut di atas seakan membawa kita kedalam jaman kerajaan bebearapa abad silam. Kecuali untuk jalan Pahlawan (juga terdapat makam pahlawan) yang dibuat untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam memperebutkan bangsa Indonesia dari tangan penjajah lebih dari enampuluh tahun yang lalu.

Adapun tradisi yang rutin diadakan tiap tahun sekali oleh pemkot Mojokerto dan Surabaya dalam memperingati Hari Pahlawan(10 Nopember) yaitu “Gerak Jalan Mojokerto – Suroboyo” yang startnya di Alun-alun Mojokerto dan finis di Tugu Pahlawan Surabaya (55 km lebih). Biasanya yang turut memeriahkan adalah masyarakat, polisi, tentara, pol-PP, dan banyak lagi lainnya. Peserta juga akan mendapat hadiah untuk berisan yang tertib, rapi, kompak, dan lain lain. Meski begitu tidak sedikit juga peserta yang melanggar persyaratan2 yang diberikan dalam acara tersebut. Bahkan ada juga, mungkin karena kecapakan di tengah jalan eh malah nggandol (nunut, numpang gratis) truk-truk atau apalah yang kala itu sedang melintas di bypass (jalan Surabaya-Mojokerto). Sambil nyanyi-nyanyi dijalan, seru sekali ternyata dan biasanya lagu yang dinyanyikan diantaranya adalah lagu kebangsaan, lagu daerah, bahkan dangdut. Dan acara berlangsung meriah.

Acara lain yang rutin diselenggarakan Mojokerto adalah “Karnaval” dimana tiap2 kelurahan, Organisasi, Sekolah dan lain sebagainya turut serta memeriahkan acara ini. Berjalan mengelilingi kota Mojokerto dengan merias tubuh, muka, kendaraan, dan yang tak kalah serunya adalah pertunjukan atraksi. Kalau dilihat memang para peserta yang lucu-lucu itu yang menjadi daya tarik tersendiri dalam tradisi unik tersebut. Tiap karnaval ini hendak berlangsung, pinggiran jalan-jalan di kota ini selalu dipenuhi warga yang tidak mau ketinggalan untuk menyaksikan sehingga jalan masuk kota terpaksa harus ditutup oleh “pakpho” (pak polisi) untuk menghindari kemacetan. Acara ini juga selalu meriah tiap kali diadakan dan disambut hangat serta selalu di nantikan oleh masyarakat Mojokerto dan sekitarnya.

Sebenarnya masih banyak lagi event-event rutin lainnya di kota Mojokerto yang diselenggarakan tiap tahun, namun belum saya tuliskan karena memang belum saya pelajari. Seperti, pesta kembang api, Jalan sehat, Sepeda santai, sepeda hias, dan masih banyak lagi. Mohon maaf jika tulisannya agak memprihatinkan, maklum saya kan bukan penulis.


Baca Juga :
Pasar Tanjung Anyar dan Keliling Mojokerto

Berkaitan



2 komentar:

Anonim mengatakan...

they, however, give off unimaginable faculty. links of london charms The key is how to decide properly. The shape of links of london charms Earrings is connected to one’s face mold. People with triangular charms bracelets face are not apposite to bear long Links Of London Earrings with pendants links of london womens watches while studs in around identity can proffer a substance of coordination. links of london watch uk If you have an oval face, you can erode Links Of London Earrings in any style. cheap links of london rings Please never try too long, too small or too big ones.

Anonim mengatakan...

Mss mohon isinya diralat karena kerajaan majapahit tumbang bukan karena kerajaan singosari... Malahan berdiri singosari dulu baru majapahit.. Tolong lihat lagi sejarah runtuhnya majapahit.. Mohon maaf dan terima kasih...
Arek Jatirejo mojokerto

Posting Komentar

Komentar Anda adalah Motivator ...

Komentator

Recent Comments